Salam Blogging!
Setelah bounce rate, sekarang saya ingin membahas sedikit tentang beberapa istilah yang sering kita temui di internet dan blogging: hyperlink, backlink, outbound link, dan internal link.
Hyperlink
![]() |
Hyperlink |
Dari definisi di atas, dalam blogging dan SEO, setidaknya ada 3 jenis hyperlink yang memiliki peran penting: inbound link, outbound link dan internal link.
1. Backlink
Tipe link yang pertama, backlink atau inbound link, adalah link dari blog lain yang merujuk pada blog kita. Contoh, coba perhatikan gambar di bawah ini:
![]() |
Backlink atau inbound link |
Gambar di atas adalah salah satu halaman pada blog Liputan6. Pada tulisan "Selengkapnya", terdapat link dari yang merujuk ke blog saya. Jadi jika ada user yang mengklik link tersebut, maka user akan diarahkan dari blog Liputan6 ke artikel yang dituju pada blog saya. Dalam SEO, inbound link umumnya bersifat positif, artinya semakin banyak inbound link yang merujuk ke blog kita, maka semakin baiklah ranking blog kita di mesin pencari. Karena secara logikal, jika suatu blog merujuk ke blog kita, maka blog tersebut akan memberikan page rank bagi blog kita.
2. Outbound Link
Tipe link yang kedua, outbound link. Nah, lawan dari inbound link adalah outbound link. Jika inbound link merujuk dari blog lain ke blog kita, maka outbound link adalah link dari blog kita yang merujuk ke blog lain. Contoh, lihat gambar di bawah ini:
![]() |
Outbound link |
Gambar di atas adalah link pada blog saya yang merujuk ke website NPS (National Park Service). Jadi jika ada user yang mengklik link ini pada blog saya, maka user tersebut akan diarahkan ke artikel yang dituju pada website NPS. Karena berlawanan dengan inbound link, berarti dalam SEO, outbound link umumnya bersifat negatif. Artinya semakin banyak outbound link yang ada pada blog kita, maka semakin buruklah ranking blog kita pada search engine. Karena, blog kita memberikan banyak page rank untuk blog-blog lain.
Kalau kata orang sih, “1 outbound link will kill 1 inbound link“. Nah, kebayang kan, susah-susah berusaha buat dapat inbound link, eh kita sendiri malah mematikan fungsi inbound link tersebut dengan menaruh banyak outbound link pada blog..
Tapi.. tunggu dulu.. meski secara umum inbound link itu positif dan outbound link itu negatif, tetapi tidak semua inbound link itu baik dan tidak semua outbound link itu buruk. Ada inbound link yang buruk, seperti link dari spamming atau porn sites ke blog kita. Tentu saja itu buruk. Buruk sekali malah..
![]() |
Outbound link pada Wikipedia |
Dan ada banyak outbound link yang bermanfaat bagi blog. Contohnya, coba lihat Wikipedia. Perhatikan bagian bawah artikel, pada bagian referensi. Ada banyak sekali link kan.. Dan semua link tersebut pastinya adalah outbound link, yang merujuk ke resource atau sumber yang asli. Tetapi, artikel di Wikipedia selalu nomor satu muncul di search engine.
Coba bayangkan, jika semua pemilik blog atau website hanya berpikiran untuk mendapat inbound link tetapi tidak ingin memberi outbound link, mungkinkah akan ada internet seperti saat ini? Seperti namanya inter-net atau web, yang artinya jaringan. Jadi sejatinyanya semua website dan blog memang harus terhubung, dengan inbound link dan outbound link. Tentunya dengan perbandingan yang proporsional.
3. Internal Link
Tipe link yang ketiga, internal link. Nah, link ini yang sering diabaikan oleh banyak blogger, padahal internal link juga memiliki peran penting dalam SEO. Internal link atau link antar artikel adalah link dari satu artikel blog kita ke artikel lain dalam blog kita juga. Contoh:
![]() |
Internal link |
Pada gambar di atas, kedua link tersebut merujuk ke artikel lain tetapi tetap pada blog saya. Jadi jika user mengklik link tersebut, maka user tersebut akan diarahkan ke artikel yang dituju tetapi masih tetap dalam blog saya. Dalam SEO, internal link ini bersifat positif. Artinya semakin internal link dalam suatu blog, maka blog tersebut akan semakin mudah di-crawl dan muncul di search engine. Tetapi, tentu saja dengan perbandingan yang seimbang, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
Well, itulah sekilas tentang hyperlink dan turunannya: inbound link, outbound link, dan internal link. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Artikel Lainnya:
- Bounce Rate pada Blog dan 7 Faktor yang Mempengaruhinya
- Tutorial Sitemap Blogger pada Google Webmasters
Comments
Post a Comment